Lukaku : De Bruyne Lebih Baik Dari Paul Pogba


Berita Bola - Pemain depan Inter Milan, Romelu Lukaku mempermalukan mantan rekan setim Paul Pogba dengan memberikan nama bintang Manchester City Kevin De Bruyne sebagai pemain gelandang terbaik yang pernah bermain bersama dia.

Pemain Belgia itu menghabiskan dua musim bersama Pogba di Old Trafford dan berpindah ke Old Trafford pada musim 2017 ketimbang kembali ke Stamford Bridge, dimana kedua pemain tersebut mempunyai hubungan baik ketika dia masih berada di Everton.

Namun, hubungan kedua pemain itu semakin retak selama 12 bulan terakhir di era kepelatihan Jose Mourinho di Theatre of Dreams dan Lukaku meninggalkan klub pada musim panas lalu ketika dia bergabung bersama Inter Milan dalam kesepakatan dengan nilai 74 juta uero.

Dan pemain Belgia itu telah melakukan sedikit saran buruk ketika dia melakukan sesi tanya jawab melalui Instagram dengan membuang Paul Pogba dan memilih rekan setimnas Kevin De Bruyne.

Lukaku ditanya mengenai nama pemain gelandang terbaik yang dia pernah bermain bersama dan mendapatkan respons : " Ada mata di belakang dia , Kevin De Bruyne. ".

Keputusan United untuk melepaskan Lukaku menimbulkan permasalahan terhadap penggemar, terutama ketika performa sang pemain sejak pindah ke Milan.

Lukaku telah mencatatkan 23 gol dalam 34 pertandingan bersama Antonio Conte, sementara United terpaksa harus melakukan transfer darurat pada hari terakhir penutupan bursa transfer dengan kepindahan Odion Ighalo lantaran kurang pilihan di sektor garis depan.

Lukaku memutuskan untuk pergi dari United pada akhir musim panas lalu dan mengatakan keputusan Solskjaer dalam menggunakan dia sebagai pemain sayap kanan menyakinkan dia bahwa dia tidak mempunyai masa depan di klub.

BACA JUGA : Reaksi Positif Lindelof Atas Blunder De Gea

" Itu terjadi sesudah pertandingan melawan West Ham di rumah, Solskjaer memutuskan untuk menempatkan saya sebagai pemain sayap kanan, sangat lebar." ujar Lukaku kepada media Italia.

" Pengalaman di Manchester membuat kepala saya semakin kuat dikarenakan tidak semuanya sesuai dengan apa yang saya harapkan. Saya tidak memenangkan apa yang saya harapkan, performa saya tidak seluruhnya positif dan saya tidak ingin merasa diinginkan 100 persen.

" Tidak banyak dari teknikal staff atau rekan setim saya, tetapi dari orang-orang yang disekitar.

" Jadi sesudah pertandingan melawan Chelsea, pada 28 April, pelatih memanggil saya untuk bertemu dan saya mengatakan kepada dia apa yang saya pikirkan dan saya ingin pergi.

" Dia membaca wajah saya bahwa saya tidak ingin bertahan lebih lama dan dia membalas bahwa dia tidak ingin mempertahankan seorang pemain. Dia mengerti sudut pandang saya dan menyakinkan saya bahwa dia akan melakukan segala hal untuk memuaskan saya."

Whatsapp : +855884339547
Line : alibababet
Telegram : Alibababet88

0 comments: